Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Seberapa Batakkah Kita?

Focus Group Diskusi (FGD) yang digelar FBBI (Forum Bangso Batak Indonesia) kali ini, Selasa (27/2/2018), ternyata memilih judul yang bertema intropeksi bagi Orang Batak dengan menghadirkan Bapak Saut Poltak Tambunan. Seorang penulis sastra selama 45 tahun tanpa jeda dan penulis 60 buku, ratusan cerpen, puisi dan artikel. IST
MHO, Jakarta- Focus Group Diskusi (FGD) yang digelar FBBI (Forum Bangso Batak Indonesia) kali ini, Selasa (27/2/2018), ternyata memilih judul yang bertema intropeksi bagi Orang Batak dengan menghadirkan Bapak Saut Poltak Tambunan. Seorang penulis sastra selama 45 tahun tanpa jeda dan penulis 60 buku, ratusan cerpen, puisi dan artikel.

Beliau mencoba menyajikan ibarat mozaik yang disusun untuk menggambarkan suatu sisi Habatakon itu sendiri, sekalipun disampaikan baru tahap identifikasi dengan menyerahkan kepada pembaca untuk memberikan pembahasan yang lebih mendalam untuk mendapatkan jawaban purna “seberapa batakkah kita. 

Pointer makalahnya sebagai berikut :

Rice cooker dan Hata Batak. Ingat ketika kita memasak dengan memakai kayu didapur?. Lalu dengan memakai Rice cooker, berapa banyak kosa kata halak Batak yang hilang?. Katakan yang hilang istilah dalihan, tataring, soban, hudon,purik, bambu, dan lainnya.

Dalihan Natolu, segitiga diagonal + Sihal-sihal. Hula-hula, Boru, Dongan tubu sebagai filsafah hidup orang batak yaitu Somba Marhula-hula, Manat Mardongan tubu dan Elek Marboru. Untuk 5 (lima) Puak, Toba : Somba marhula-hula, manat mardongan tubu dan elek marboru. 

Mandailing Angkola : Hormat Marmora, Manat markahanggi, elek maranak boru. Simalungun : Tolu Sahundulan : Martondong Ningon, Marsanina Ningon Pakkei, Manat Marboru Ningon elek Pakke. Karo : Rakut Sitelu : Nembah Man Kalimbubu, Mehamat Man Sembuyak, Nami-nami Man Anak Beru. Phakpak : Sulang Silima : Sembah Merkula-kula, Manat mardengan tubuh dan elek marberru.

Makna Dalihan Natolu dalam keseimbangan, artinya tungku berkaki tiga, bukan tungku nan tiga. Perlu keseimbangan yang absolut dalam tatanan hidup antara tiga unsur dan semua orang akan pernah menjadi hula-hula, pernah menjadi boru dan pernah menjadi dongan tubu.

Dalihan natolu sebagai hukum adat, falsafah dalihan natolu : Somba Marhula-hula, Manat mardongan tubu, elek marboru, paopat sihal-sihal. Ada Pendapat yang lain mengatakan : Sangap marhula-hula, manat mardongan tubu, elek marboru dan Pantun Mardongan.

Manat mardongan tubu/sabutuha : Cermat dan bersikap hati-hati terhadap sama semarga untuk mencegah salah paham dalam pelaksanaan acara adat. (Hau najonok donaboi marsiososan). Seringkali kesetaraan membuat sesama dongan sabutuha marsijugulan. Paopat sihal-sihal, bisa diperankan oleh ale-ale (sahabat, rekan) atau juga dongan sahuta (teman sekampung).

Tarombo sebagai warisan. Menganut sistem kekerabatan garis bapa (patrilineal) sehingga meletakkan hak waris penuh pada anak laki-laki. Hak waris paling dasar Batak Toba adalah garis silsilah (Tarombo) yang diwariskan turun temurun pada anak laki-laki, bukan harta benda. Anak perempuan bukan penerus garis silsilah (tarombo) sebab anak perempuan (boru) akan mewarisi garis silsilah (tarombo) suaminya pasca perkawinan (Patimbo Parik ni halak).

Awal mula kebiasaan. Mimpi, tahayul, rasa takut. Kejadian yang tidak baik, bencana, penyakit, pamali. Hal-hal yang baik, rasa nyaman, diterima orang lain. Kebiasaan/tradisi : suatu yang sudah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat, diwariskan pada generasi berikutnya dengan cara lisan atau pembiasaan, maupun tulisan.

Hukum Adat dipatuhi karena : Hukum adat berasal dari masyarakat itu sendiri. Konsekwensinya adalah masyarakat harus mematuhi aturan tersebut. Sesuai dengan jiwa dan rasa keadilan yang dimiliki oleh masyarakat. Memiliki akibat hukum yang apabila tidak ditaati akan menimbulkan sangksi bagi para pelakunya.

Adat sebgai hukum tak tertulis. Adat : aturan yang sudah menjadi kebiasaan atau gagasan kebudayaan yang terdiri dari budaya, norma, hukum dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi satu sistem. Mayoritas hukum adat tidak tertulis, tetapi merupakan hukum tertua yang hidup di masyarakat.

Tradisi dan Hukum Adat. Memiliki sifat hukum yang kuat. Diyakini masyarakat mempunyai kekuatan hukum sehingga menimbulkan adanya kewajiban hukum. Dalam keaddaan apapun selalu diindahkan oleh masyarakat. Memberi efek jera bagi masyarakat yang melanggarnya dan dapat diterapkan secara tegas dan berkelanjutan.

Beberapa catatan (1) : Bolehkan anak diain/diadopsi masuk tarombo?. Bandingkan ada beberapa jenis harta yang tidak dapat diwariskan kepada anak tiri dan anak angkat yaitu pusaka turun termurun keluarga. 

Karena yang berhak memperoleh pusaka turun temurun keluarga adalah keturunan asli dari yang mewariskan. Dalihan Natolu adalah salah satu indikator keberadaan suku Batak. Hati-hati dengan hudaya konflik pada orang Batak.

Catatan (2), Ketika tidak menikah, menjadi satu pilihan seperti halnya juga pernikahan adat dimana posisi mereka dalam Dalihan Natolu? Sementara sihal-sihal hanya menampung dongan sahuta atau ale-ale?. Seberapa pentingkah pemberia marga dalam pernikahan antar suku (amalgamation?).

Bahasa Batak masih bahasa Ibu. Unesco-Badan PBB perlu menetapkan setiap tanggal 21 Feberuari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Bahasa Jawa, Sunda dan Bali, membuat Pergub dan Perda Pelestarian Bahasa. 

Saat ini diperkurakan terdapat kurang lebih 2.000.000 orang penutur Bahasa Batak Toba. Sensus tahun 2010 jumlah orang Batak adalah 8.466.969 jiwa (Wikipedia). Bahasa Batak pada umumnya sudah bukan bahasa ibu ditempat asalnya.

Bahasa Batak dan Korea. Banyak orang menjuluki Batak sebagai “orang Korea”. Benarkan kita seperti korea?. Batak punya bahasa, aksara, satu dari 7 suku di Indonesia yang memiliki bahasa dan aksara sendiri. Memiliki kalender sendiri (tahun Batak untuk 2018 jatuh paa 15 Feberuari 2018).

Seberapa Batak-kah kita?. “Ndang tanda be ho batak”. Berapa orang Batak jadi bintang iklan dan presenter Tivi. Goar-goar Batak adalah doa dan pengharapan. Tehnologi serba English Heavy.

Pembiaran (Permissiveness). Pembiaran adat. Pembiaran dalam bahasa (Pengucapan dan penulisan). Pembiaran dalam etika Habatahon. Tak ada tulisan (baru) berbasa batak menjadi acuan, sehingga pembiaran terjadi pada “jadi dihafalkan jai” atau jei. Dibahenna, dilafalkan saik. Godang hau pun menjadi garingkau. Pergeseran makna umpama/umpasa dan lyirik lagu. Tak ada yang merasa perlu memperbaiki.

Hentikan pelecehan untuk Bangso/suku sendiri. Banyak orang merasa malu menunjukkan identitas primondialnya. Bagai mereka bahasa daerah itu anakronis, ketinggalan zaman dan tak bermanfaat untuk meraih masa depan. Bahkan ada yang bilang ; “ini bahasa apa sih?. Bahasa roh ya? Marga dijadikan olok-olok dalam lagu. Stand up comedy dengan menjelek-jelekkan karakter batak.

Tanggung jawab pewarisan bahasa batak. Bahasa Batak seperti tarombo. Batak ORI dan Kawe-kawe. Bahasa batak dalam 3 generasi (75 tahun).

Hosom elat late teal, perlu diganti dengan konsep baru yang positif. Hotel = humanity, optimism, toleransi, elegancu, loving Kindness. Kerendahana hati, yakin dan berorientasi pada hasil terbaik, toleransi, keangguna kesantunan,cinta kasih sayang.

Bahasa Batak dan Kearifan lokal. Banggalah berbahasa batak. Mari kembali pada kearifan lokal Pintu masuk kearifan lokal adalah bahasa lokal. Pantun marpangkuling serep marpangalaho. Karakter khas batak dibangun melalui bahasa dan kearifan lokal Batak.

Beberapa banyak Budaya kita yang hilang?. Turi-turian, oing-oing, joting, andung-andung, nyanyian anak-anak kala bermain (dolanan), lagu pengantar tidur, reportoar gondang batak. Sebagian umpama (peribahasa) dan Umpasa menjadi tak jelas atau bergeser maknanya., Pemain tradisional yang sejak dini mengajarkan kejujuran, fairness. Kercat, Kerdul. Artinya permainan anak anak, walau kita ketua kelompok namun kalau dalam undian urutan ke empat wajib kita turut menjadi urutan ke empat.

Rangsa ni hata batak. Rangsa ni hata siganup ari, bahasa keseharian. Rangsa ni andung, digunakan dalam syair-syair ratapan (andung-andung). Rangsa ni hadatuon, digunakan dalam matera dan ilmu perdukunan, pengobatan dan nujum. SPT “kita butuh rangsa ni arbinotoan manang rangsa modernisasi.

Bahasa Batak dalam sastra modern. Sastra modern, puisi, cerpen dan novel adalah hal baru bagi Batak (Toba). 7 Penghargaan Rancace untuk Hata Batak dalam 3 Tahun, 2015-2017.

Apa yang kita perlukan?. Majelis atau Dewan Bahasa Batak. Hari bahasa Batak. Bahasa Batak sebagai bahasa pengantar pendidikan di Sekolah, setidaknya untuk pelajaran tertentu. Buku berbahasa batak masuk sekolah. 

Sekian dan Terimakasih. Jakarta, 28 Feberuari 2018. Ditulis kembali sesuai aslinya oleh Ronsen LM Pasaribu/Ketum FBBI. (MH-02)

Sumber: BatakIndonesia.com

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar