Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Antusias Petani Padi Mengikuti Penyuluhan

Tonny Saritua Purba bersama Petani Padi.IST
Oleh: Tonny Saritua Purba
 
MHO-Pembangunan pertanian di Indonesia pernah berkembang dengan pesat dan telah mencapai hasil yang memuaskanya yaitu telah dicapainya swasembada beras pada tahun 1984. 

Kegiatan penyuluhan yang saya lakukan sebagai penyuluh swadaya petani padi di NKRI saya arahkan untuk memenuhi kebutuhan petani serta titik berat penyuluhan dari budidaya tanaman bergeser kepada manusia yang membudidayakan tanaman tersebut yaitu petani, adanya pembangunan SDM, meningkatkan keterampilan di dalamnya termasuk membangun mentalitas para petani padi di NKRI.

Sejak tanggal 21 Mei sampai 2 Juni 2018, saya melakukan penyuluhan di 4 Desa di 2 Propinsi yaitu di Provinsi Riau dan Sumatera Utara. 

Apa yang bisa saya ambil dari penyuluhan tersebut? Pada umumnya petani padi saat ini sudah lupa caranya untuk menyuburkan tanahnya, keterampilan dalam hal membuat pupuk kompos dan pupuk kandang juga relatif tidak dimiliki sehingga mentalitas para petani padi saat ini dominan sudah konsumtif ketergantungan dari pabrikasi.

Beberapa penyuluhan yang saya lakukan seperti dalam beberapa hal yaitu cara pembuatan Pupuk Hayati Majemuk dan cara pembuatan Pupuk Kcl organic secara nyata telah berhasil meningkatkan SDM dan keterampilan para petani.

Biaya pupuk semakin efisien dan yang utama adalah kesuburan tanah bisa dilestarikan karena adanya pemberian bakteri penyubur yang sudah dibiakkan terlebih dahulu oleh petani dan dikembalikan kepada tanah, jika tanah subur maka semua tanaman akan tumbuh sehat, produktif dan hasil berlimpah.

Penyuluhan bisa dikatakan sebagai sebuah lembaga pendidikan non formal yang menitik beratkan pada perubahan perilaku petani kearah yang lebih baik lagi. 

Penyuluhan swadaya tentu mempunyai tantangan sendiri dalam melakukan fungsi dan perannya. Para penyuluh swadaya akan melaksanakan secara sukarela peran dan fungsinya unruk melayani para petani agar SDM dan keterampilan petani semakin meningkat agar dapat memecahkan persoalan dalam berusaha tani.

Dari 4 Desa yang sudah saya lakukn penyuluhan yang berada di Propinsi Riau dan Sumatera Utara mendapat respon yang sangat positif dari dominan petani yang saya kunjungi.

Seperti yang dikatakan salah satu petani di Kabupaten Siak- Riau bahwa dengan diketahuinya cara pembuatan Pupuk Hayati Majemuk maka biaya belanja pupuk awal bisa menghemat biaya sebesar 700 ribu rupiah demikian juga menurut petani padi di Pantai Cermin – Sumut.

Bahwa dalam hal budidaya tanaman padi untuk pemupukan pertama sampai ketiga yang sudah dilakukan pada tanaman padi bisa menghemat biaya sampai 50% dari total biaya pemupukan dan hasil panen juga hasilnya lebih baik karena lebih sedikit memakai bahan kimia, tanah semakin lestari kesuburannya dan yang utama penghasilan petani jauh lebih besar. (Penulis Adalah Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar