Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Jokowi Dapat Penghargaan Tertinggi Organisasi Insinyur Se-ASEAN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap menjadi magnet pembicaraan sepanjang 2017, bahkan namanya masuk dalam tokoh dunia yang paling banyak diperbincangkan di Twitter. Sejak menjabat, Jokowi rajin blusukan ke penjuru negeri dan memerintahkan berbagai pembangunan infrastruktur. TEMPO/Subekti

Jakarta, MH - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianugerahi The AFEO Distinguished Honorary Patron Award. Penghargaan ini diberikan oleh Organisasi Insinyur dari 10 Negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO).

Chairman AFEO yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, mengatakan penghargaan itu merupakan yang tertinggi AFEO yang diberikan kepada kepala negara. Jokowi disebut telah memberikan jasa dan kontribusi luar biasa terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di negaranya.

Penghargaan ini, kata Heru, hanya diberikan kepada 1 orang penerima di setiap perhelatan Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN yang diselenggarakan setahun sekali. Penerima adalah tingkat Kepala Negara dan/atau Kepala Pemerintahan sebuah negara seperti Raja, Presiden atau Perdana Menteri.

Berkat disahkannya UU Keinsinyuran, menurut Heru, kini PII sebagai organisasi profesi semakin kuat. Hal tersebut juga menjadi kontribusi luar biasa terhadap para insinyur Tanah Air yang bekerja nyata di balik setiap proyek infrastruktur.

"Dengan masifnya pembangunan di negeri ini juga membuat kami yakin Presiden Jokowi sangat layak mendapatkan apresiasi tertinggi ini,” kata Heru seperti dikutip dari siaran persnya, Senin, 9 September 2019.

PM Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad adalah penerima penghargaan yang sama di CAFEO36 yang digelar di Singapura tahun 2018 yang lalu.

CAFEO37, menurut Heru, lebih dari sekedar acara seremoni tahunan. Konferensi kali ini juga menjadi etalase kebanggaan yang menampilkan pencapaian pembangunan Indonesia kepada dunia internasional. “Karya-karya terbaik insinyur Indonesia akan ditampilkan di CAFEO37,” kata Heru.

Tahun 2019 menjadi tahun penting bagi insinyur Indonesia. Selain menjadi tuan rumah CAFEO, tahun ini menjadi momentum PII memulai langkah pertama menuju era transformasi keinsinyuran pasca disahkannya UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran dan PP Nomor 25 Tahun 2019.

Tak hanya itu, PII juga telah mulai bekerja untuk mencetak insinyur-insinyur baru tanah air. Heru menambahkan, profesi insinyur kini tidak lagi menjadi monopoli mereka yang bergelar sarjana teknik.

Kini, lulusan D4 keteknikan pun bisa menyandang gelar insinyur profesional, bahkan diakui di dunia internasional. “Insinyur profesional Indonesia sudah disetarakan dengan insinyur di ASEAN dan seluruh negara Asia Pasifik, ini juga berlaku bagi para lulusan vokasi,” ujar Heru. (TEMPO.CO).

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar