Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Pdt Dr Willem TP Simarmata, MA Pendidikan Adalah Kekuatan Yang Paling Dahsyat Yang Dapat Dipakai Mengubah Dunia

Pdt DR Willem TP Simarmata, MA (no: 6 dari kiri), Mendikbud Nadiem Makarim dan paling kana Kardinal dari Keuskupan Jakarta poto bersama.
Medan, MH - Pdt Dr Willem T P Simarmata MA : Pendidikan Adalah Kekuatan Yang Sangat Dahsyat Yang Dapat Dipakai Mengubah Dunia Ini 

Anggota DPD RI/MPR RI Pdt DR Willem TP Simarmata MA hadir dan menjadi pengkhotbah di dalam rangkaian acara natal KORPRI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (17 / 01 / 2020 ). Turut Hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim dengan segenap jajaran pejabat dan Aparat Sipil Negara Kemendikbud. 

Hadir segenap warga Kristiani Kemendikbud sekitar 850 orang. Natal ini dirangkaian juga dengan kegiatan bakti sosial bagi Anak Panti Asuhan. Acara natal diisi dengan Paduan suara anak - anak dari HKBP Kebun Jeruk dan acara ini berlokasi di gedung Kemendikbud RI. 

Thema Natal Hiduplah  sebagai sahabat bagi semua orang (Toh 15:14-15). Sub Thema Melalui Semangat natal, Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Unggul dan Berkarakter.

Pdt DR Willem TP Simarmata MA yang pernah menjadi Ephorus HKBP periode 2012-2016 ini mengutip Pikiran Nelson Mandela yang  mengatakan “Education  is the most powerful weapon which you can use to change  the world”, bahwa Pendidikan adalah kekuatan yang sangat dahsyat  yang dapat  dipakai untuk mengubah dunia ini. Di sisi lain dunia saat ini adalah dunia digital yang sungguh cair. 

Inovasi sosial bergerak dengan sangat cepat, sering mengejutkan, tak terasa tetapi perubahan tiba tiba muncul dan berpengaruh besar.

Pdt DR Willem TP Simarmata, MA yang aktif bertugas sebagai Moderator CCA (Christian conference in Asia) dan aktif melayani sebagai Moderator UEM (United Evanggelical Mission - beranggotakan 38 gereja di dunia meliputi negara-negara di Afrika, Asia dan Eropa) ini menjelaskan dengan tegas bahwa Dunia saat ini sedang memasuki Smart Device yang mendorong kita semua untuk hidup dalam karya karya kolaboratif dengan membangun kebersamaan. Inilah pentingnya menjadi sahabat kepada semua orang tanpa mempersoalkan latar belakang agama dan suku dan bahasa.

Kita juga terpanggil menjadi sahabat dengan para korban banjir, para warga masyarakat di relokasi pengungsi  di Tanah Karo yang membutuhkan fasilitas pendidikan seperti SD SMP dan Puskesmas, ujar senator kelahiran Samosir ini. 

Kita dipanggil menjadi sahabat dengan anak anak di desa yang harus menempuh jalan jauh dan sering menyeberangi sungai dengan derasnya air sungai menuju sekolah dan kembali ke rumah, kita pun dipanggil menjadi sahabat bagi anak anak yang tak mampu melanjutkan  studynya karena persoalan biaya, kita juga diminta menjadi sahabat bagi para guru yang butuh segera  sertifikasi, ungkap mantan Sekjend HKBP periode tahun 1998 - 2008 ini.

Sekolah kita perlu kurikulum baru untuk memampukan  anak didik  hadir di tengah masyarakat dengan unggul dan berkarakter guna menjawab tantangan yang ada di tengah masyarakat. Perlu melawan  radikalisme dan intoleransi dan membangun persahatan dengan semua orang. 

Menjadi sahabat adalah saling mengasihi dan bahkan rela berkorban untuk sahabatnya seperti Yesus yang rela berkorban memberi nyawanya untuk kita semua, Salam (MH - Gidion Manik).







 

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar