Berita Terkini

10/recent/ticker-posts

Sosok Basaria Panjaitan, Polisi Perempuan Berdarah Batak Pertama Yang Berpangkat Inspektur Jenderal

Irjen. Pol. (Purn). Basaria Pandjaitan, SH, MH.

JAMBI, MH Irjen. Pol. (Purn). Basaria Pandjaitan, SH, MH sering disapa Basari lahir di Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara (20 Desember 1957). Ia adalah perempuan pertama yang terpilih menjadi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.

Basaria alumni dari SD Nasrani Medan yang lulus tahun 1970, selanjutnya di SMP Putri Cahaya Medan yang lulus 1976 dan melanjutkan di SMA Negeri 3 Medan.

Basaria merantau ke Kota Jakarta untuk menempuh Pendidikan di Universitas Jayabaya dengan jurusan akutansi.

Ia pun tak berpuas diri dengan meneruskan pendidikannya di Sekolah Tinggi IBLAM dengan jurusan hukum pidana.

Setelah lulus, ia pun memiliki ketertarikan untuk menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) sehingga meneruskan jenjang pendidikannya di Universitas Indonesia dengan jurusan hukum ekonomi.

Demi mewujudkan mimpinya, ia mengikuti seleksi dari Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan melanjutkan pendidikan Sepamilsukwan Polri jurusan hukum tahun 1983/1984.

Bagi Basari pendidikan sangat penting, sehingga ia melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti Pascasarjana di Universitas Indonesia jurusan Magister Hukum Ekonomi.

Basaria lulus sebagai Polwan berpangkat Ipda yang ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali, awal karirnya mulai menjabat sebagai Paur Subdisbuk Disku Mabes Polri tahun 1984, selanjutnya panit Sat. Idik Baya Ditserse mabes Polri tahun 1990, dan Kasat Narkoba Polda NTB 1997.

Dalam tiga tahun berikutnya, ia berhasil menjabat sebagai Kabag narkoba Polda Jabar tahun 2000, Dir Reskrim Polda Kepri tahun 2007, dan Penyelidik Utama Dit V/Tipiter Bareskrim Polri tahun 2008.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri, Karobekum Sdelog Polri, dan Widyaiswara Madya Sespim Polri tahun 2010.

Basaria pensiun dari Dinas Kepolisian dengan jabatan terakhir Sahlisospol Kapolri dengan menggantikan Irjen. Pol. Tubagus Anis Angkawijaya, ia menjabat Staf Ahli Sosial Politik kapolri mulai dari 3 September 2015 hingga 20 Desember 2015.

Tak hanya itu, ia mendapatkan kepercayaan kembali untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia dengan menggantikan Dr. Bambang Widjojanto, S.H.

Ia pun menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan mulai dari 21 Desember 2015 hingga 20 Desember 2019 dan yang melantik adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Basaria menjadi contoh teladan untuk Polwan yang lainnya, Ia tercatat menjadi perempuan pertama yang memiliki pangkat Inspektur Jenderal (bintang dua) dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusan Presiden RI Nomor : 81/Polri RI/Tahun 2015 dan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/843/X/2015 tertanggal 20 Oktober 2015.

Berkat perjuangannya, ia tercatat juga sebagai wanita pertama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dan sempat masuk dalam daftar 100 wanita yang paling berpengaruh di Indonesia.

Selama masa Dinas Kepolisian, Basari sukses membongkar jaringan penyeludupan mobil mewah yang melibatkan aparat di Batam dan pernah memeriksa mantan kabareskrim, Komjen Susno Duaji atas tindak pidana pelanggaran Kode Etik.

Basaria membagikan berbagai tips untuk para Polwan berdasarkan pengalamannya selama Dinas Kepolisian saat HUT Polwan 2018 : Tidak henti bekerja keras, Belajar secara tekun, Membekali dengan kemampuan, kapasitas dan keterampilan, Memiliki kemampuan yang unggul agar mendapatkan posisi sentral dalam peran dan tugas kepolisian sesuai persyaratan yang dibutuhkan. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar