Kapolri Jend Pol Drs Sigit Listyo Prabowo, M.Si. |
Dalam catatannya yang berjudul, Safari Kapolri Baru: "Indah di mata damai di hati", Rudy Mas'ud mengungkapkan kekagumannya atas sikap Kapolri kepada tokoh agama.
"Sungguh pemandangan yang adem dan penuh makna, begitu melihat safari kebangsaan," yang dilakukan oleh Kapolri, ungkapnya Rabu 3/2/2021.
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini mengatakan, sebuah tradisi luhur yang sangat dijunjung tinggi, yakni sowan kepada tokoh - tokoh agama dari organisasi massa Islam terbesar di Negeri ini, yaitu kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan DPP Rabithah Alawiyah.
Dalam lawatan safarinya, Kapolri menemui tokoh - tokoh agama dari ormas besar Islam. Rudy Mas'ud mengungkapkan ada momen menggelitik, dimana Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj sempat berkelakar dengan khas NU-nya dengan menyebut bahwa Pak Listyo adalah NU cabang Nasrani. Mendengar celetukan itu semua tertawa, lanjut Rudy.
"Pak Listyo yang saya yakin, merasa sangat di-wong-ke. Di PP Muhammadiyah, Pak Listyo tampak berpeci hitam layaknya Pak Haji. Di sana, Kapolri menyatakan dengan lugas, korpsnya siap dan terbuka dikritik. Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir pun menimpali, bahwa Polri adalah Polisi sahabat umat," ungkap Rudy.
Maraton safari berlanjut ke DPP Rabithah Alawiyah. Pimpinan Rabithah Alawiyah, Habib Zen Umar bin Smith.
Di ormas yang menghimpun keturunan langsung Nabi Muhammad SAW tersebut Pak Listyo menyatakan, bagaimana ke depan antara umara dan ulama mampu bersinergi dalam melakukan banyak hal.
Di samping juga pihaknya menerima masukan bagaimana polisi mampu memberikan pelindungan, pengayoman, pelayanan kepada masyarakat dalam kegiatan yang berbentuk harkamtibmas.
Untuk itu Kapolri mengajak bersinergi mengedukasi umat melaksanakan gerakan 5M ( Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas) dalam menghadapi Pandemi Covid- 19.
Dalam catatannya Rudy menyimpulkan, bahwa yang dilakukan oleh Kapolri dalam safari kebangsaannya ini begitu indah di mata dan damai di hati.
Hal ini seolah meredam merebaknya hoaks, sentimen, serta narasi adanya kriminalisasi ulama oleh Polri dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo hadir bagai oase di tengah gurun pasir.
Hal ini sekaligus menampik isu sensitif, bahwa perbedaan agama Kapolri baru dapat menjadi ganjalan dalam memimpin Polri.
“Buktinya, ia diterima dengan hangat dan saya rasa berhasil merajut kebersamaan yang begitu nyata.
Di mata saya, Kapolri baru kita, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo sadar bahwa sebagai pimpinan institusi penegak hukum, ia harus berdiri di atas agama dan golongan manapun. Salam dan Hormat saya untuk Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo," tukas Rudy. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar).
0 Komentar